Pages

Selasa, 21 Mei 2013

Neo Mu'tazilah --> 8.20.

By Arrizal Rahman F.   Posted at  11.36   1 comment



Oleh
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani



Dihadapan saya ada dua pertanyaan. keduanya bertemu pada satu titik. Yaitu tentang Hizbut Tahrir.

Pertanyaaan Pertama :
Saya telah membaca tentang Hizbut Tahrir dan saya mengagumi banyak pemikiran mereka. Kami menginginkan agar anda menerangkan atau memberi faidah kepada kami tentang sekelumit kelompok ini?

Pertanyaan Kedua:
Berbicara sekitar persoalan diatas, tetapi penanya meminta kepada saya penjelasan yang luas tentang Hizbut Tahrir. Tujuan-tujuan serta pemikiran-pemikirannya. Apakah dia menyimpang dalam hal aqidah ?

Selasa, 07 Mei 2013

Orang Yang Pantas Dicemburui

By Arrizal Rahman F.   Posted at  10.16   perlu tahu 1 comment


Hukum asalnya, sifat iri dan cemburu terhadap kelebihan orang lain dalam Islam tidak diperbolehkan. Karena sifat ini mengandung prasangka buruk kepada Allah dan tidak ridha dengan pembagian yang Allah berikan kepada makhluk-Nya. Akan tetapi, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengecualikan beberapa orang yang boleh dan pantas untuk dicemburui karena kelebihan besar yang mereka miliki. Siapakah mereka? Temukan jawabannya dalam hadits berikut ini,
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

لاَ حَسَدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ: رَجُلٌ عَلَّمَهُ اللَّهُ القُرْآنَ، فَهُوَ يَتْلُوهُ آنَاءَ اللَّيْلِ، وَآنَاءَ النَّهَارِ، فَسَمِعَهُ جَارٌ لَهُ، فَقَالَ: لَيْتَنِي أُوتِيتُ مِثْلَ مَا أُوتِيَ فُلاَنٌ، فَعَمِلْتُ مِثْلَ مَا يَعْمَلُ، وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا فَهُوَ يُهْلِكُهُ فِي الحَقِّ، فَقَالَ رَجُلٌ: لَيْتَنِي أُوتِيتُ مِثْلَ مَا أُوتِيَ فُلاَنٌ، فَعَمِلْتُ مِثْلَ مَا يَعْمَلُ
Tidak ada (sifat) iri (yang terpuji) kecuali pada dua orang: seorang yang dipahamkan oleh Allah tentang al-Qur-an kemudian dia membacanya di waktu malam dan siang hari, lalu salah seorang tetangganya mendengarkan (bacaan al-Qur-an)nya dan berkata: “Duhai kiranya aku diberi (pemahaman al-Qur-an) seperti yang diberikan kepada si Fulan, sehingga aku bisa mengamalkan seperti (membaca al-Qur-an) seperti yang diamalkannya. Dan seorang yang dilimpahkan oleh Allah baginya harta (yang berlimpah) kemudian dia membelanjakannya di (jalan) yang benar, lalu ada orang lain yang berkata: “Duhai kiranya aku diberi (kelebihan harta) seperti yang diberikan kepada si Fulan, sehingga aku bisa mengamalkan (bersedekah di jalan Allah) seperti yang diamalkannya” (HR. Al-Bukhari).

Maksud “iri/cemburu” dalam hadits ini adalah iri yang benar dan tidak tercela, yaitu al-gibthah, yang artinya menginginkan nikmat yang Allah berikan kepada orang lain tanpa mengharapkan hilangnya nikmat itu dari orang tersebut.

Coba perhatikan dan renungkan hadits ini dengan seksama. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallammenyebutkan dua golongan manusia yang pantas untuk dicemburui, yaitu orang yang memahami al-Qur’an dan mengamalkannya serta orang yang memiliki harta dan menginfakkannya di jalan Allah.
Dalam hadits ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga menjelaskan sebab yang menjadikan mereka pantas untuk dicemburui, bukan karena kelebihan dunia semata yang mereka miliki, tapi karena mereka mampu untuk menundukkan hawa nafsu yang mencintai dunia secara berlebihan, sehingga harta yang mereka miliki tidak menghalangi mereka untuk meraih keutamaan tinggi di sisi Allah.
Inilah kelebihan sejati yang pantas dicemburui, adapun kelebihan harta atau kedudukan duniawi semata maka ini sangat tidak pantas untuk dicemburui, karena ini hakikatnya bukan merupakan kelebihan tapi celaan dan fitnah bagi manusia, sebagaimana sabda Rasulullah s shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya pada setiap umat (kaum) ada fitnah (yang merusak/menyesatkan mereka) dan fitnah (pada) umatku adalah harta2.

Oleh karena itu, cemburu dan iri hanya karena kelebihan harta yang dimiliki seseorang tanpa melihat bagaimana penggunaan harta tersebut, ini adalah sifat yang sangat tercela. Allah berfirman tentang orang-orang yang iri melihat harta kekayaan Qarun:
{فَخَرَجَ عَلَى قَوْمِهِ فِي زِينَتِهِ قَالَ الَّذِينَ يُرِيدُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا يَا لَيْتَ لَنَا مِثْلَ مَا أُوتِيَ قَارُونُ إِنَّهُ لَذُو حَظٍّ عَظِيمٍ. وَقَالَ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَيْلَكُمْ ثَوَابُ اللَّهِ خَيْرٌ لِمَنْ آَمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا وَلَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الصَّابِرُونَ. فَخَسَفْنَا بِهِ وَبِدَارِهِ الْأَرْضَ فَمَا كَانَ لَهُ مِنْ فِئَةٍ يَنْصُرُونَهُ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَمَا كَانَ مِنَ الْمُنْتَصِرِينَ. وَأَصْبَحَ الَّذِينَ تَمَنَّوْا مَكَانَهُ بِالْأَمْسِ يَقُولُونَ وَيْكَأَنَّ اللَّهَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَوْلَا أَنْ مَنَّ اللَّهُ عَلَيْنَا لَخَسَفَ بِنَا وَيْكَأَنَّهُ لَا يُفْلِحُ الْكَافِرُونَ}
Maka keluarlah dia (Qarun) kepada kaumnya dengan perhiasannya (harta bendanya). Orang-orang yang menginginkan kehidupan dunia berkata: “Duhai kiranya kami mempunyai harta kekayaan seperti yang diberikan kepada Qarun, sesungguhnya dia benar-benar memiliki keberuntungan yang besar. Tetapi orang-orang yang dianugerahi ilmu berkata: “Celakalah kalian! Ketahuilah, pahala Allah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, dan (pahala yang besar) itu hanya diperoleh oleh orang-orang yang sabar. Maka kami benamkan dia (Qarun) bersama rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya satu golongan pun yang (mampu) menolongnya selain Allah, dan dia tidak termasuk orang-orang yang dapat membela diri. Dan jadilah orang-orang yang kemarin mengangan-angankan kedudkan (harta benda) Qarun itu berkata: “Aduhai, benarlah kiranya Allah yang melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia dikehendaki di antara hamba-hamba-Nya dan membatasi (bagi siapa yang Dia dikehendaki di antara hamba-hamba-Nya). Sekiranya Allah tidak melimpahkan karunia-Nya kepada kita, tentu Dia telah membenamkan kita pula. Aduhai, benarlah kiranya tidak akan beruntung orang-orang yang mengingkari (nikmat Allah)” (QS. Al Qashash: 79-92)
Adapun contoh sikap cemburu yang benar adalah sikap cemburu dalam kebaikan yang ditunjukkan oleh orang-orang yang sempurna iman mereka, para shahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits berikut:
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu dia berkata: Orang-orang miskin (dari para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam) pernah datang menemui beliau shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu mereka berkata: “Wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, orang-orang (kaya) yang memiliki harta yang berlimpah bisa mendapatkan pahala (dari harta mereka), kedudukan yang tinggi (di sisi Allah Ta’ala) dan kenikmatan yang abadi (di surga), karena mereka melaksanakan shalat seperti kami melaksanakan shalat dan mereka juga berpuasa seperti kami berpuasa, tapi mereka memiliki kelebihan harta yang mereka gunakan untuk menunaikan ibadah haji, umrah, jihad dan sedekah, sedangkan kami tidak memiliki harta…”. Dalam riwayat Imam Muslim, di akhir hadits ini Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Itu adalah kerunia (dari) Allah yang diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya3.
Imam Ibnu Hajar berkata: “Dalam hadits ini (terdapat dalil yang menunjukkan) lebih utamanya orang kaya yang menunaikan hak-hak (Allah Ta’ala) pada (harta) kekayaannya dibandingkan orang miskin, karena berinfak di jalan Allah (seperti yang disebutkan dalam hadits di atas) hanya bisa dilakukan oleh orang kaya”4.
Kesimpulannya, termasuk orang yang pantas dicemburui, bahkan kecemburuan tersebut dipuji dalam Islam adalah orang yang memiliki kelebihan dalam harta tapi dia selalu menginfakkan hartanya di jalan Allah. Karena kecemburuan ini dapat menjadi motivasi untuk berlomba-lomba dalam kebaikan yang diperintahkan dalam agama. Allah berfirman:
وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ
Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan” (QS al-Baqarah: 148).
Jadi cemburu dan iri kepada kelebihan harta yang dimiliki seseorang bukan karena kelebihan harta yang dimilikinya semata-mata, akan tetapi karena motivasi kebaikan besar yang dimilikinya dengan banyak membelanjakan hartanya di jalan Allah. Inilah sebaik-baik harta yang dimiliki oleh orang yang beriman, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Sebaik-baik harta yang shaleh (penuh berkah) adalah untuk hamba yang shaleh”.
Adapun sifat rakus dan ambisi berlebihan terhadap harta tanpa mempertimbangkan keberkahan dan manfaatnya dalam meraih keridhaan Allah maka ini perbuatan tercela dan sebab yang akan merusak keimanan seorang hamba, serta menjadikannya jauh dari segala kebaikan dunia dan akhirat.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Barangsiapa yang (menjadikan) dunia tujuan utamanya maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan/tidak pernah merasa cukup (selalu ada) di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan (harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya. Dan barangsiapa yang (menjadikan) akhirat niat (tujuan utama)nya maka Allah akan menghimpunkan urusannya, menjadikan kekayaan/selalu merasa cukup (ada) dalam hatinya, dan (harta benda) duniawi datang kepadanya dalam keadaan rendah (tidak bernilai di hadapannya)”5.
Semoga Allah meudahkan kita untuk selalu berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketaatan kepada-Nya.
وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين، وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين
Kota Jakarta, 17 Jumadal ula 1434 H

1 Lihat kitab “Siyaru alaamin nubalaa’” (8/437).
2 HR at-Tirmidzi (no. 2336) dan Ahmad (4/160), dinyatakan shahih oleh imam at-Tirmidzi dan al-Albani.
3 HSR al-Bukhari (no. 807 dan 5970) dan Muslim (no. 595).
4 Kitab “Fathul Baari” (3/298).
5 HR Ibnu Majah (no. 4105), Ahmad (5/183), ad-Daarimi (no. 229), Ibnu Hibban (no. 680) dan lain-lain dengan sanad yang shahih, dinyatakan shahih oleh Ibnu Hibban, al-Bushiri dan syaikh al-Albani.
Penulis: Abdullah bin Taslim al-Buthoni
Artikel Muslim.Or.Id

Minggu, 05 Mei 2013

Stop Makan dan Minum Sambil Berdiri !!

By Arrizal Rahman F.   Posted at  19.42   nasihat 1 comment
        Sesungguhnya Rasulullah melarang seseorang minum sambil berdiri." Qotadah berkata: Bagaimana dengan makan?" Beliau menjawab: "Itu lebih buruk lagi," (HR. Muslim dan Turmidzi). "Jangan kalian minum sambil berdiri! Apabila kalian lupa, maka hendaknya ia muntahkan !" (HR. Muslim).

       Islam sudah mengatur semuanya di kehidupan kita ini. Termasuk ketika makan dan minum.
 
     Dr. Abdurrazzaq Al-Kailani berkata: "Minum dan makan sambil duduk, lebih sehat, lebih selamat, dan lebih sopan. Ini karena apa yang diminum atau dimakan oleh seseorang akan berjalan pada dinding usus dengan perlahan dan lembut. Adapunminum sambil berdiri, maka ia akan menyebabkan jatuhnya cairan dengan keras ke dasar usus, menabraknya dengan keras,jika hal ini terjadi berulang-ulang dalam waktu lama maka akan menyebabkan melar dan jatuhnya usus, yang kemudianmenyebabkan pernah sekali minum sambil disfungsi pencernaan. Adapun Rasulullah berdiri, maka itu dikarenakan ada sesuatu yang menghalangi beliau untuk duduk, seperti penuh sesaknya manusia pada tempat-tempat suci, bukanm erupakan kebiasaan. Ingat hanya sekali karena darurat!"
Begitu pula makan sambil berjalan, sama sekali tidak sehat, tidak sopan, tidak etis dan tidak pernah dikenal dalam Islam dan kaum muslimin.

Minggu, 14 April 2013

Tipe-tipe perempuan yang patut untuk dihindari

By Arrizal Rahman F.   Posted at  19.04   perlu tahu 5 comments
Sahabat... Hal-hal dibawah ini adalah sifat wanita yg paling tidak di sukai, dan inilah sifat2 itu

ANAANAH
Yaitu wanita yang selalu mengeluh dan mengadu serta kepalanya berbalut setiap saat. Menikahi wanita yang membuat-buat atau pura-pura sakit ini tidaklah baik.

MANAANAH
Yaitu wanita yang senantiasa menyebut-nyebut pemberiannya kepada suaminya hingga ia berkata ." Aku telah melakukan untukmu begini, begitu, begini dan begini ."
HADAAQAH
Yaitu wanita yang selalu menginginkan apa yang dilihatnya sehingga ia membebani suaminya untuk membelinya. Setiap kali mengujungi temannya dan melihat sesuatu yang dimilikinya ia tertarik dan ingin membelinya.

Kamis, 21 Februari 2013

ZILZAAL: RAHASIA PENGUNDURAN DIRI PAUS BENEDICTUS XVI

By Arrizal Rahman F.   Posted at  02.56   9 comments
ZILZAAL: RAHASIA PENGUNDURAN DIRI PAUS BENEDICTUS XVI: PAUS dalam tatanan masyarakat Katolik adalah 'imam' tertinggi, yang dipilih oleh Tuhan, dan bersifat ma'shum. Karenanya, semua titah yang ...

Selasa, 19 Februari 2013

Bukankah Laa Ilaha Ilallah Itu Kunci Surga? Inilah Gerigi-geriginya!

By Arrizal Rahman F.   Posted at  01.22   renungan 1 comment

Syarat-Syarat Laa Ilaaha Illallaah, Gerigi-gerigi Kunci Surga

Ketahuilah sesungguhnya syarat adalah sesuatu yang mesti dari ketidakadaannya adalah tidak adanya hukum, namun tidak mesti dari keberadaannya keberadaan hukum. Bila suatu syarat dari syarat-syarat (Laa ilaaha illallaah) ini tidak ada, maka orangnya tidak merealisasikan Laa ilaaha illallaah, sehingga saat itu tidak bermanfaatlah pengucapan kalimat ini.
Wahb Ibnu Munabbih ditanya:
 ( أليس ” لا إله إلا الله ” مفتاح الجنة؟ قال بلى ولكن ما من مفتاح إلا وله أسنان فإن جئت بمفتاح له أسنان فتح لك و إلا لم يفتح لك ).
(Bukankah “Laa ilaaha illallaah” itu kunci surga? Beliau berkata: Ya, akan tetapi tidak satu kunci-pun melainkan ia itu memiliki gerigi, bila kamu datang dengan membawa kunci yang memiliki gerigi maka (pintu) dibukakan bagimu, dan bila tidak (ada geriginya) maka tidak dibukakan bagimu).[5]

Diskusi Antara Muallaf dan Pendeta

By Arrizal Rahman F.   Posted at  01.20   renungan 1 comment
Ini adalah diskusi MUALLAF vs PENDETA yang lagi ramai dibicarakan, antara Chistina Olivia Wijaya yang seorang mualaf, dengan nama Islamnya Aninda Chairunisa, dengan seorang pendeta bernama Oikumene Anthony Domingus, pendeta asli Jakarta yang sekarang menetap di Philipina. Pendeta tersebutlah yang pertama kali mengajak debat Aninda karena mendengar berita ada seorang pendeta asal Australia bernama Herbert Simpson jadi mualaf setelah berdebat sama saudari Aninda. Yang membuat heboh, photo profile dari Aninda Chairunisa memakai photonya artis Chelsea Olivia, tapi sekarang sudah berganti dengan photo aslinya biar tidak salah penafsiran. Tapi muka mereka memang mirip sekali.



Berikut ini rangkumannya :
BENARKAH YESUS MATI DI SALIB , ATAU HANYA AKAL-AKALAN PENDIRI AGAMA KRISTEN ???

Rabu, 06 Februari 2013

Berdakwah dengan Ahlak

By Arrizal Rahman F.   Posted at  17.38   motivasi No comments
Alkisah, seorang ayah marah besar saat anak sulungnya diketahui hadir di salah satu
masjid, untuk mengikuti pengajian yang akan disampaikan oleh Ustaz Hasan Al-Banna.

Sang ayah, bergegas memasuki masjid. Ia melihat putranya berada di tengah jamaah yang berjubel. Tanpa basa basi kepada jamaah di sekitar, ia berteriak keras, menghampiri si anak, lantas memegang tangan dengan kuat dan menggusurnya keluar masjid.



Saat di luar, si ayah sibuk mencari-cari sandalnya. Setelah sandal ditemukan, ia hendak
mengenakannya sembari berdiri.Namun, ia kehilangan keseimbangan, dan hampir terjatuh. Pegangan si anak tidak terlalu kuat. Namun saat oleng, tiba-tiba dari arah samping ada seorang anak muda yang cepat memegangi dan menyodorkan sandalnya. Ia membungkukkan badan,mempersilahkan si ayah memakai

Bacalah. Maka kau akan mengerti..

By Arrizal Rahman F.   Posted at  17.21   perlu tahu No comments
Bacalah tentang dirimu, maka aku akan mengerti bahwa sesungguhnya dirimu adalah indah. Allah telah menciptakanmu dengan begitu teratur dan sempurna, maka dari itu berbanggalah menjadi muslimah dengan menjadi taat kepada Nya.

Dia tetap memeliharamu bahkan saat kau tidak mencintainya, Dia mengasihimu dan tetap memberikan kepadamu jatah rizki, bahkan disaat kau mengkhianatinya, dan Dia pun akhirnya memaafkan kesalahanmu saat kau bertaubat, walaupun selanjutnya kau mengulang kesalahan yang sama. Lagi dan lagi. Memang, menebus
kecintaanNya adalah sangat mustahil dilakukan, maka satu- satunya cara untuk membalasnya adalah menjadi hamba yang baik untukNya. Walaupun itu memang sama sekali tidak menguntungkan atau merugikanNya, namun percayalah kesetiaan terhadap aturan dan JalanNya, akan selalu membawamu kepada kemuliaan seorang manusia.

Social Icons

Apakah anda menyukai blog Arrizal Rahman Fatoni?

@arrizal_RF. Diberdayakan oleh Blogger.

Featured Posts

Back to top ↑
Connect with Us

What they says

© 2013 Mari Berbagi. WP Mythemeshop Converted by Bloggertheme9
Blogger templates. Proudly Powered by Blogger.